PPID UTAMA, Bontang – Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bontang, Bambang Sri Mulyono, resmi melantik perangkat kepengurusan baru periode 2024-2029 hari ini. Acara yang berlangsung di Pendopo Rujab Walikota ini dihadiri oleh Walikota Bontang Basri Rase, Ketua DPW PPNI Kalimantan Timur Irmasyah, serta para ketua organisasi kesehatan di Kota Bontang.

Pelantikan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara yang menandakan diakuinya kepengurusan baru PPNI Kota Bontang oleh Ketua terpilih Bambang Sri, Walikota Bontang dan Ketua DPW Kaltim Irmasyah. Dalam sambutannya, Walikota Basri Rase menyampaikan harapannya agar para perawat di Bontang dapat terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka, guna memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas kepada masyarakat.

"Perawat merupakan salah satu pilar penting dalam kesehatan masyarakat. Maka dari itu, banyaknya perawat di kota Bontang harus memberikan pelayanan terbaik," ujar Basri. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pengurus baru PPNI dengan Pemerintah Kota Bontang dalam mendukung berbagai program pembangunan kesehatan. "Khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PPNI Bontang Bambang Sri Mulyono, yang akrab disapa BSM, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah terhadap organisasi yang dipimpinnya. Bambang berharap bahwa pengurus yang baru dapat bekerja sama dengan baik dalam mengemban tugas-tugasnya.

Sebelum acara pelantikan, diadakan sebuah seminar singkat yang menghadirkan pemateri dari DPW PPNI Kaltim, Irmansyah dan Rivan Firdaus, Ahmad Hamid dari Dinas Kesehatan kota Bontang, M. Dadang Suharno dari DPK RSUD Taman Husada Bontang, dan dimoderatori oleh Agus Triono dari DPK RS Medika Utama Permata PKT. Dalam seminar ini, mereka memaparkan beberapa topik penting yang berkaitan dengan isu-isu terkini dalam dunia kesehatan, yakni membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis saat ini, termasuk meningkatnya beban kerja, kebutuhan akan pengembangan profesional yang berkelanjutan, dan pentingnya menjaga kesejahteraan mental tenaga medis.

Selain itu di sana juga dibahas mengenai Sistem Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan alat yang penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan keperawatan. Hamid menjelaskan bagaimana SIMK PPNI membantu dalam pencatatan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan keperawatan, serta meningkatkan koordinasi antar tenaga medis.

Platform Satu Sehat Kemenkes, platform ini merupakan inisiatif dari Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menyatukan berbagai data dan informasi kesehatan secara terintegrasi. Dengan menggunakan teknologi digital, Platform Satu Sehat bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Pemateri menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, rumah sakit, dan tenaga medis, untuk memastikan keberhasilan implementasi platform ini.

Acara pelantikan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para perawat di Kota Bontang untuk semakin berkontribusi dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait demi kemajuan bersama.(kmf_rie)

Foto: kmf_indra