Accessibility Tools
Text to Speech
Zoom In Text
Zoom Out Text
Grayscale
Negative
Cliche
Readable Font
Reset
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan
Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan

Talkshow Ketenagakerjaan di Bontang Bahas Hubungan Industrial Pancasilais dan Penguatan Kemitraan

  • Admin

PPID UTAMA, Bontang - Talkshow bertemakan ketenagakerjaan digelar di Gedung Town Centre, Kota Bontang, pada Sabtu (28/06/2025), menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor ketenagakerjaan dan industri. Kegiatan ini mengangkat isu penting seputar hubungan industrial dan kemitraan yang sehat antara pekerja dan pelaku usaha, terutama dalam konteks perkembangan dunia kerja yang terus berubah.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang Abdu Safa Muha, Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Lilik Yunisa, CEO Borneos.co Kahar Muzakkir, dan Ketua DPW Garda Bontang Muhammad Ayub. Talkshow dipandu oleh moderator dari sektor industri, Angga Fakih, yang juga merupakan Specialist SHEQ di Badak LNG.

Dalam pemaparannya, Kepala Disnaker Bontang Abdu Safa Muha menekankan pentingnya membangun hubungan industrial yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Ia menyebut bahwa prinsip tersebut mesti diwujudkan melalui tiga hal utama: harmonisasi, dinamika yang sehat, dan keadilan.

“Hubungan industrial yang baik itu bukan sekadar hubungan kerja antara atasan dan bawahan. Kita ingin hubungan industrial yang pancasilais, artinya di dalamnya ada harmonisasi, ada dinamika yang membuat hubungan itu terus tumbuh, dan tentu harus ada keadilan bagi kedua belah pihak,” ujar Abdu Safa Muha.

Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan serikat pekerja untuk menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan produktif.

Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Lilik Yunisa, turut menyampaikan bahwa jaminan sosial bagi pekerja merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang berkeadilan. Ia menegaskan bahwa pekerja dari berbagai sektor, termasuk informal dan kemitraan, berhak mendapatkan perlindungan dasar.

“Kami terus memperluas cakupan dan sosialisasi agar semua pekerja, tidak hanya di sektor formal, bisa terlindungi. Ini bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi tenaga kerja,” katanya.

Dari sisi pelaku usaha, CEO Borneos.co Kahar Muzakkir menekankan bahwa kemitraan yang sehat dapat mendorong produktivitas. Menurutnya, di era digital dan startup saat ini, relasi antara pekerja dan perusahaan tidak lagi bisa dipandang satu arah.

“Kemitraan itu harus saling menguatkan. Inovasi tumbuh ketika pekerja merasa dihargai dan didengar. Kami mencoba menerapkan prinsip kerja yang partisipatif dan transparan,” ujar Kahar.

Sementara itu, Ketua DPW Garda Bontang Muhammad Ayub menyuarakan pentingnya perlindungan hak-hak buruh, terutama di tengah tantangan ketenagakerjaan seperti ketidakpastian kerja dan fleksibilitas berlebihan. Ia berharap ada sinergi yang lebih konkret antara serikat pekerja, pemerintah, dan dunia usaha.

“Kami tidak menolak perubahan, tapi perubahan harus disertai perlindungan. Serikat buruh tetap menjadi mitra penting dalam menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,” ungkap Ayub.

Moderator Angga Fakih menutup diskusi dengan mendorong tindak lanjut dari forum ini, terutama dalam bentuk kerja sama yang nyata, peningkatan edukasi ketenagakerjaan, dan dialog berkelanjutan antar pihak. Talkshow ini juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bontang untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat, berkelanjutan, dan sesuai dengan amanat konstitusi dan nilai-nilai Pancasila. (KMF-Anis)

Foto : KMF - Firman

  • Kegiatan Pemkot 2025
Supported by Delta Pixel