Gelar Rakor Bersama Forkopimda dan Perusahaan, Najirah Imbau Perusahaan Terima 75% Warga Bontang
by PPID Kota Bontang | Jul 30, 2023 | PPID Kota Bontang
(PPID Utama, 30 Juli 2023). Rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Dan Stakeholders Kota Bontang kembali digelar untuk kedua kalinya. Setelah sebelumnya digelar di Bandung, Jawa Barat pada Februari lalu dengan membahas lokus kolaborasi intervensi stunting, penanggulangan banjir, lahan dan aset serta pariwisata dan UMKM.
Bertempat di Hotel Grand Jatra Balikpapan, hadir dalam kesempatan tersebut Wawali Najirah, Sekda Aji Erlynawati, DPRD, Forkopimda serta seluruh stake olders dan perwakilan perusahaan yang ada di Kota Bontang. Kali ini, Wawali Najirah mengangkat permasalahan stunting. Ia meminta agar Forkopimda dan Perusahaan saling bergandengan tangan guna menyelesaikan masalah stunting tersebut.
Selain itu, Ia juga membahas terkait masalah pengangguran yang kini menyentuh angka 7,81% dan termasuk tertinggi di Kaltim.
“Saya memohon kepada seluruh perusahaan yang ada di Kota Bontang untuk bekerja sama kita mengentaskan masalah pengangguran di Kota Bontang, walaupun saya tahu mungkin beberapa perusahaan masih ada yang belum menerapkan aturan ini,”imbau Najirah.
Diketahui sebelumnya Pemerintah Kota Bontang telah menerapkan aturan sejak 2018 kepada seluruh perusahaan yang ada di Kota Bontang agar menerima masyarakat Bontang sebanyak 75% dari kebutuhan pegawai di perusahaan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Bontang nomor 10/2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja yang mengatur pemberdayaan masyarakat atau tenaga lokal Bontang di setiap perusahaan sebanyak 75 persen dan 25 persen dari pekerja luar Bontang.
“Saya tegaskan agar seluruh perusahaan di Kota Bontang wajib menerima 75% putra-putri daerah Kota Bontang dalam perusahaannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, terkait permasalahan stunting, Dandim Kota 0908 Bontang Letkol Inf. Priyo Handoyo mengungkapkan berdasarkan data yang telah diterima terdapat 16.000 balita di Kota Bontang saat ini, namun hanya sekitar 6.000 yang tercatat mengunjungi posyandu untuk melakukan pemeriksaan rutin.
“Saya berharap kita dapat berdiskusi dengan baik dan mengawal setiap program kerja untuk hasil yang nyata dalam pennaggulangan stunting maupun pengangguran di Kota Bontang,”pungkasnya.
(kmf-lusy)