PPID UTAMA, Bontang - Pembukaan pelatihan yang dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, seperti Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), hingga Kabupaten Paser Tanah Grogot, ditandai dengan pengalungan tanda kepesertaan kepada perwakilan peserta.

Staf Ahli Pembangunan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Asdar Ibrahim, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas terpilihnya Kota Bontang sebagai lokasi pelatihan. Menurutnya, Bontang memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi sosial dan kebutuhan akan kader-kader da'i pelajar Muhammadiyah untuk menyebarkan nilai-nilai Islam serta membangun masyarakat yang lebih baik.

Dengan mengusung tema "Wahana Dakwah, Pelajar Terdampak", Asdar memandang pelatihan ini sangat relevan dan kontekstual dalam menjawab tantangan zaman. Ia berharap, melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengasah kemampuan kepemimpinan dan mempererat ukhuwah Islamiyah antar sesama pelajar Muhammadiyah se-Kalimantan Timur.

"Momen ini tak hanya menjadi ruang peningkatan kapasitas dalam berdakwah, tetapi juga menjadi wahana pembentukan pendidikan karakter yang kokoh, tangguh, dan relevan dengan kebutuhan zaman," ujar Asdar.

Ia menekankan bahwa da'i masa kini harus memiliki literasi keagamaan yang moderat, komunikasi yang inklusif, serta pemahaman sosial yang adaptif. Harapan besar tersemat pada para peserta untuk menjadi motor penggerak dakwah Islam yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.(kmf/rie)

Foto: Kmf-Firmanza