PPID UTAMA, Bontang – Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada Kamis (1/5/2025), Pimpinan Komisariat (PK) Federasi Pekerja Energi dan Pertambangan (FPE) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) PT Indominco Mandiri (IMM) menggelar aksi bersih-bersih mangrove di Berbas Pantai, Bontang Selatan. Kegiatan ini menjadi wujud kepedulian buruh terhadap lingkungan sekaligus refleksi positif di Hari Buruh.

Kepala Teknik Tambang dan Operasional PT IMM, Edy Susanto, hadir dan menyampaikan dukungan penuh manajemen terhadap kegiatan tersebut. "Manajemen akan berusaha mensupport sebaik mungkin dengan memberikan fasilitas kerja yang memadai, layak," tuturnya. Ia mengajak untuk ciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman untuk kesejahteraan bersama. "Dengan tempat kerja yang aman nyaman maka teman-teman sekalian bisa bekerja dengan sehat, aman, dan menikmati masa pensiun dengan sejahtera, dijauhkan dari mara bahaya." imbuhnya.

Wali Kota Bontang, dr. Neni Moerniaeni, memberikan apresiasi atas inisiatif para buruh. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pekerja dan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas demi kesejahteraan bersama. "Kita sepakat, tanpa pekerja buruh maka tidak akan mungkin bisa melaksanakan pembangunan di segala bidang. Peringatan May Day adalah sebagai bentuk refleksi dan penghargaan kepada para pekerja atau buruh sebagai ujung tombak pelaksanaan pembangunan termasuk di PT Indominco Mandiri," ujarnya.

Mengingat tingginya risiko pekerjaan di sektor pertambangan, Wali Kota Neni juga memberikan semangat kepada para istri buruh untuk turut berperan aktif menyemangati suaminya yang pekerja tambang. Pekerja tambang dengan risiko pekerjaan yang besar, maka Bunda Neni berpesan kepada buruh harus bergerak, bersuara, karena masa depan ini adalah perjuangan bersama. Menurutnya, hak-hak buruh harus diperjuangkan untuk cemerlang dan sejahtera masa depannya bersama Federasi Serikat Pekerja sebagai gerakan bersama untuk memperjuangkan hak-hak para buruh.

Dalam sambutannya, Wali Kota Neni juga menyinggung soal upah minimum kota. "Di Kota Bontang minimumnya 4 koma sekian, itu ada maksimumnya, nah karena risiko kerja di tambang itu berkali lipat dibanding pegawai di kantor maka harusnya Indominco ambil yang maksimumnya," katanya disambut tepuk tangan meriah hadirin. Ia menambahkan bahwa menyuarakan hak-hak buruh adalah hal yang wajar demi keadilan dan kesejahteraan.

Di akhir sambutannya, Wali Kota mengajak seluruh perusahaan di Bontang, termasuk PT IMM, untuk berkomitmen memprioritaskan keamanan, kesehatan, kenyamanan, keadilan, dan kesejahteraan para pekerja.

Turut hadir dalam kegiatan bersih-bersih mangrove ini Head of External Relation PT Indominco Mandiri (IMM), Hasto Pranowo, serta Ketua serikat pekerja tambang dan mineral PT IMM. Kehadiran perwakilan perusahaan ini menunjukkan adanya sinergi dan dukungan terhadap kegiatan positif yang diinisiasi oleh para pekerja. Aksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan pesisir Bontang Selatan sekaligus mempererat hubungan antara pekerja, perusahaan, dan pemerintah kota.(kmf/rie)

Foto: KMF-Adiepraja