Accessibility Tools
Text to Speech
Zoom In Text
Zoom Out Text
Grayscale
Negative
Cliche
Readable Font
Reset
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU Kota Bontang: Meneguhkan Tradisi, Kemandirian, dan Peradaban Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

  • Admin

PPID UTAMA, Bontang - Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Bontang berlangsung khidmat dan meriah, menegaskan kembali eksistensi serta peran penting organisasi perempuan Nahdliyin ini dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan pembangunan bangsa. Dengan tema besar “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban”, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Sabtu (17/05/2025).

Acara yang digelar di Kota Bontang tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Ketua NU Kota Bontang Hartono, serta Ketua Muslimat NU Kota Bontang Kamiyati. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap kiprah Muslimat NU sebagai organisasi perempuan yang konsisten menanamkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif.

Dalam sambutannya, Ketua Muslimat NU Kota Bontang Kamiyati menekankan bahwa peringatan Harlah ini bukan semata-mata seremoni tahunan, tetapi juga momentum untuk berkumpul, menjalin silaturahmi, dan memperkuat solidaritas antar anggota. “Harlah ke-79 ini adalah momen yang sangat berarti bagi kita semua. Ini bukan hanya soal usia, tetapi tentang bagaimana kita terus menjaga semangat perjuangan, mempererat ukhuwah, dan meneguhkan peran kita dalam membina keluarga dan masyarakat,” ujar Kamiyati.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi seluruh anggota Muslimat NU yang telah bekerja tanpa lelah di berbagai bidang—mulai dari pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, hingga penguatan karakter umat. Kamiyati mengajak seluruh kader Muslimat untuk terus melestarikan tradisi baik yang telah diwariskan para ulama dan sesepuh NU, sekaligus berinovasi dalam menjawab tantangan zaman modern.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dalam sambutannya mengapresiasi kiprah Muslimat NU sebagai mitra strategis pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkarakter. “Muslimat NU telah menunjukkan peran aktif dalam pembangunan di Kota Bontang, baik melalui kegiatan sosial, pendidikan, maupun dakwah. Saya berharap Muslimat NU terus menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai toleransi dan gotong royong di tengah masyarakat yang majemuk ini,” ujar Neni.

Senada dengan itu, Ketua NU Kota Bontang Hartono menekankan bahwa Muslimat NU merupakan garda terdepan dalam menjaga Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. Menurutnya, peran Muslimat NU sangat vital dalam mengawal tradisi keislaman yang ramah, cinta tanah air, dan menyejukkan kehidupan berbangsa. “Muslimat NU bukan hanya organisasi perempuan, tetapi penjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para kiai dan nyai. Mereka adalah pilar penting dalam membangun peradaban Islam yang meneduhkan, bukan memecah-belah,” ucap Hartono.

Rangkaian kegiatan peringatan Harlah ke-79 ini mencakup doa bersama, tausiyah , pemotongan tumpeng dan penyerahan bantuan. Acara ini tidak hanya menjadi wadah perayaan, tetapi juga bentuk nyata dari semangat gotong royong dan pengabdian Muslimat NU terhadap umat.

Peringatan ini menjadi penegasan kembali bahwa Muslimat NU akan terus hadir sebagai organisasi perempuan yang mampu merawat akar tradisi Islam yang bersumber dari kearifan lokal, memperkuat kemandirian ekonomi anggotanya, dan ikut menciptakan peradaban yang damai, inklusif, dan berkeadilan.

Dengan usia yang ke-79, Muslimat NU Kota Bontang meneguhkan tekadnya untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi umat, bangsa, dan negara, menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin) dalam semangat kebersamaan dan pengabdian. (KMF-Anis)


Foto : KMF - Firman


  • Kegiatan Pemkot 2025
Supported by Delta Pixel