Accessibility Tools
Text to Speech
Zoom In Text
Zoom Out Text
Grayscale
Negative
Cliche
Readable Font
Reset
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama
Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama

Sinergi Pelestari Sumpit Kaltim di Rumah Adat Guntung, Wawali Agus Haris Penyumpit Pertama

  • Admin

PPID UTAMA, Bontang - Suasana keakraban dan semangat pelestarian budaya terasa kental di Rumah Adat Desa Wisata Kampung Adat Guntung, Bontang, hari ini, Sabtu (12/4/2025). Tak kurang dari 300 penggiat sumpit dari berbagai penjuru Kalimantan Timur (Kaltim) berkumpul untuk menjalin silaturahmi sekaligus mengikuti latihan bersama.

Ketua panitia acara, Rahmat Yasin, dalam laporannya menyampaikan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang datang dari berbagai komunitas sumpit di Kaltim. Beberapa komunitas yang hadir antara lain Pesapu Koetai Bontang, Enggang Borneo Sumpit, Portina (Persatuan Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia), Burui Put Sangata, Leput Pemung Tawai Rantau Panjang, Keleput Manuk Kilang Desa Budaya Sungai Bawang, Rurum Efut Rundayeh (REL), Sekumpulan Pegiat Olahraga Tradisional Guntung (SERAONG), serta tuan rumah Remaong Koetai Berjaya Kota Bontang. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).

Kolaborasi apik terlihat jelas di antara para penggiat sumpit yang hadir dari berbagai generasi. Semangat "Yang Tua Mewariskan, Yang Muda Melestarikan" menjadi landasan utama dalam interaksi dan transfer pengetahuan antar peserta. Latihan bersama ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan menyumpit, tetapi juga sebagai wadah yang efektif untuk mempererat tali persaudaraan antar komunitas yang memiliki visi yang sama dalam melestarikan seni budaya tradisional yang unik ini.

Pemerintah Kota Bontang turut memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, hadir mewakili pemerintah kota dan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh komunitas sumpit se-Kaltim atas inisiatif dan dedikasi mereka dalam menjaga warisan budaya leluhur.

"Ini bukan sekadar kumpul-kumpul para penggiat sumpit. Pemerintah kota akan terus mendukung kegiatan pelestarian budaya seperti ini," tegas Agus Haris dalam sambutannya. Ia juga memberikan semangat kepada para peserta untuk terus mengembangkan potensi diri dan melestarikan seni menyumpit sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Kalimantan Timur.

Sebagai simbol dimulainya latihan bersama, Wakil Wali Kota Agus Haris melakukan penyumpitan pertama. Sebelumnya, lembaga adat setempat memberikan kalung penghormatan sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran dan dukungan pemerintah kota.

Kegiatan silaturahmi dan latihan bersama ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam komunitas sumpit dan pelestarian budaya, di antaranya Panglima Sumpit, Panglima Api, dan Ketua Lembaga Adat Guntung, H. Darmawi. Kehadiran para tokoh ini semakin menambah khidmat dan semangat dalam acara tersebut.(kmf/rie)

Foto: Kmf-Firmanza

  • Festival
Supported by Delta Pixel