Accessibility Tools
Text to Speech
Zoom In Text
Zoom Out Text
Grayscale
Negative
Cliche
Readable Font
Reset
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua
DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua

DP3AKB Kota Bontang Gelar Deseminasi dan Monev Audit Kasus Stunting Kedua

  • Admin

PPID UTAMA, BONTANG — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang melaksanakan kegiatan Deseminasi Audit Kasus Stunting Kedua dan Monitoring serta Evaluasi (Monev) Audit Kasus Stunting Pertama. Kegiatan ini berlangsung di Balai Pertemuan Umum Kecamatan Bontang Barat pada Selasa (05/11), dan dihadiri oleh 100 peserta, termasuk tim percepatan penurunan stunting, organisasi perangkat daerah, Baznas Kota Bontang, PKK, Satgas Stunting, puskesmas, dan tim pendamping keluarga.


Kepala DP3AKB Kota Bontang, Eddy Forestwanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi kasus-kasus risiko stunting di Kota Bontang, membahas langkah intervensi dari masing-masing perangkat daerah, serta mendapatkan rekomendasi untuk menangani kasus serupa di masa mendatang. "Stunting ini tidak bisa ditangani oleh satu atau dua orang saja, ataupun oleh satu atau dua OPD. Diharapkan seluruh pemangku kepentingan dan OPD bersatu untuk mengurangi angka stunting di Kota Bontang," ujar Eddy.


Pjs. Walikota Bontang, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Kota Bontang, Dr. Bahauddin, turut hadir membuka acara. Dalam sambutannya, Bahauddin menegaskan pentingnya audit kasus stunting sebagai langkah untuk memahami faktor risiko yang menyebabkan stunting. "Nasib anak-cucu kita ke depan sangat bergantung pada persiapan yang kita lakukan sekarang, termasuk dalam mencegah stunting," ujar Bahauddin.


Dokter Baha juga menekankan bahwa angka stunting di Kota Bontang masih tinggi. “Ini fakta, bukan masalah. Masalahnya adalah ketika kita tidak mampu bekerja sama untuk mengimplementasikan rencana-rencana penurunan angka stunting ini. Diharapkan kita semua bisa lebih proaktif dalam upaya penanganan stunting,” pungkasnya.


Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi prevalensi stunting di Kota Bontang serta mendukung pencapaian target nasional penurunan angka stunting.(kmf-ajeng/rie)

Foto: KMF-firman

  • Kegiatan Pemkot 2024
Supported by Delta Pixel