PPID UTAMA, Bontang – Semangat Hari Kartini tahun 2025 terasa kental dalam agenda tahunan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang. Mengusung efisiensi, DPK Bontang menggelar serangkaian kegiatan yang salah satunya adalah lomba bertutur tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kota Bontang. Rangkaian acara ini juga meliputi launching inklusi sosial, penyerahan simbolis barcode Elit Bontang, penyerahan sertifikasi akreditasi perpustakaan sekolah, pemusnahan arsip, dan penyampaian laporan audit kearsipan perangkat daerah.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang, Retno Febryanti, melaporkan bahwa 36 peserta dari 20 sekolah telah berpartisipasi dalam lomba bertutur ini. Setelah melalui seleksi ketat melalui video, 10 peserta terbaik berhasil melaju ke babak grand final yang diselenggarakan pada Selasa (29/4) di Ruang Baca Santai DPK Bontang, Jl. HM. Ardan Satimpo, Bontang Selatan.

Retno menjelaskan bahwa babak final yang semula dijadwalkan pada 24 April terpaksa diundur karena kendala administrasi. Kendati demikian, semangat dan antusiasme para peserta tidak surut. "Dari 36 peserta, kami melakukan seleksi melalui video yang dikirimkan, dan panitia menyerahkannya kepada dewan juri untuk memilih 10 yang terbaik. Hari ini, 10 peserta terbaik akan menunjukkan kemampuan mereka," ungkapnya.

Asisten Administrasi Umum Kota Bontang, Ahmad Suharto, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan yang kaya akan nilai edukasi ini. Menurutnya lomba ini merupakan wadah untuk mendorong kegemaran membaca pada anak, yang bukan hanya sekadar aktivitas, melainkan fondasi penting dalam pembentukan karakter, memperkaya kosakata, memperluas wawasan, serta mengasah daya pikir dan kreativitas.

"Bertutur atau bercerita adalah seni menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain melalui lisan dengan baik dan mudah dipahami. Kemampuan ini tentu saja dapat diperoleh melalui kebiasaan gemar membaca," tutur Suharto. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini melatih anak-anak untuk mengelola dan menyampaikan informasi secara efektif, kreatif, serta menumbuhkan minat baca terhadap buku cerita daerah dan kecintaan pada budaya lokal, selaras dengan semangat Hari Kartini dalam melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.

DPK Bontang menghadirkan tim juri yang ahli di bidangnya, terdiri dari Setiawati dari Komunitas Dongeng Samarinda, Edi Efendi (guru SMKN 2 Bontang) dari kalangan pendidik, dan Ragil Riawan, seorang seniman Bontang. Setelah melalui penilaian yang cermat, enam pemenang terbaik meliputi 3 juara dan 3 harapan berhasil diumumkan. Juara 1 diraih oleh Alfagahzy Aozora dari SD 2 YPK dengan kisah "Legenda Pulau Beras Basah", juara 2 diraih oleh Arsyanthy Namia Putri dari SD VPVDP dengan cerita "Asal Usul Guntung", dan juara 3 diraih oleh Erlyta Arsyifa dengan kisah "Asal Usul Tanjung Laut (Misteri Dusun Kayu Batu)".

Acara ini dihadiri oleh para guru pendamping, orang tua peserta, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur, Anita Natalia Krisnawati serta Kepala Bidang Perpustakaan DPK Bontang, Indra Nopika Wijaya.

Gelaran lomba bertutur ini diharapkan semakin memantik semangat literasi di kalangan siswa SD/MI Kota Bontang, sejalan dengan upaya DPK dalam meningkatkan minat baca dan kecintaan terhadap buku. Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata komitmen DPK Bontang dalam memajukan dunia literasi di daerah.(kmf/rie)

Foto: KMF-Firmanza/DPK-Dilla