Accessibility Tools
Text to Speech
Zoom In Text
Zoom Out Text
Grayscale
Negative
Cliche
Readable Font
Reset
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual
DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual

DP3AKB Gandeng GKS Gelar Bimbingan Pranikah, Wawali Tekankan Pentingnya Mental dan Spiritual

  • Admin

PPID UTAMA, Bontang - Sebanyak 57 calon pengantin mengikuti kegiatan Bimbingan Pranikah yang diselenggarakan oleh Gerakan Keluarga Sakinah (GKS) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang. Acara yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota pada Selasa (22/4) pagi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris. Turut hadir pula Kepala dinas DP3AKB, Eddy Foreswanto, Kepala Pengadilan Agama Kelas II Bontang, Noor Hasanuddin, dan para Kepala KUA.

Dalam sambutannya, Wawali Agus Haris menekankan bahwa pernikahan bukan sekadar menyatukan dua individu yang saling mencintai, melainkan juga membutuhkan kesiapan mental, spiritual, dan sosial yang matang untuk menjalani kehidupan rumah tangga dalam jangka panjang. Kegiatan strategis ini dipandang sebagai upaya penting dalam mewujudkan keluarga yang kuat, sejahtera, dan berdaya tahan, yang merupakan fondasi utama pembangunan Kota Bontang ke depan.

"Keluarga adalah elemen terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu pembinaan calon pengantin menjadi bagian dari investasi sosial jangka panjang yang relevan dengan visi pembangunan Kota Bontang sebagai kota industri dan jasa yang maju, berkelanjutan, dan sejahtera, serta sebagai daerah mitra IKN," ujar Agus Haris.

Lebih lanjut, Agus Haris berpesan agar para calon pengantin membangun rumah tangga dengan kesepahaman yang mendalam. Dengan demikian, mereka dapat saling memahami, mengerti, mengisi, dan mengingatkan dalam kebaikan. "Di dalamnya ada hak dan kewajiban yang harus dijalankan keduanya, maka harus dilandasi pengertian dari keduanya. Jangan lupa saling kendalikan emosi," imbuhnya.

Menyikapi tingginya angka perceraian di Kota Bontang, Wawali juga mengingatkan para peserta untuk senantiasa menanamkan nilai-nilai agama dalam pernikahan sebagai benteng untuk menghindari perpisahan. "Tingginya angka perceraian di Kota Bontang, saya mengingatkan kepada adik-adik calon pengantin untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam menjalankan pernikahan, agar terhindar dari perceraian," pungkasnya.

Usai memberikan sambutan, Wakil Wali Kota menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pengadilan Agama (PA) Bontang Kelas II dan Gerakan Keluarga Sakinah (GKS). Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas pertukaran informasi dan pelayanan prima dalam rangka mengantisipasi terjadinya perceraian di Kota Bontang. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala PA Bontang Kelas II, Noor Hasanuddin, dan Ketua GKS, HM. Amir.

Ketua GKS, HM. Amir, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan bimbingan pranikah ini diikuti oleh 57 pasangan calon pengantin dan dilaksanakan dalam satu hari penuh. GKS menghadirkan empat orang narasumber kompeten di bidangnya, yaitu perwakilan dari Kantor Urusan Agama (KUA) Bontang Utara, Ustadz H. Hartono; KUA Bontang Selatan, Ustadz H. Ahmad Sudai; Dinas Kesehatan Kota Bontang; serta dari GKS sendiri, Ustadz HM. Amir.

Para narasumber memberikan materi tentang berbagai aspek penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis, termasuk mempersiapkan generasi berkualitas, mengelola psikologi dan dinamika keluarga, kesehatan reproduksi, serta kiat-kiat membangun keluarga sakinah. Selain itu, para peserta juga akan mengikuti post test, evaluasi, dan refleksi untuk mengukur pemahaman dan manfaat dari kegiatan ini.(kmf/rie)

Foto: KMF-Adiepraja

  • PPID Kota Bontang
Supported by Delta Pixel