Komitmen Pada Pengelolaan Sampah dan Lingkungan, Kota Bontang Kembali Diganjar Adipura Kencana 2023
PPID UTAMA, BONTANG - Kota Bontang kembali membuktikan komitmennya dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. Komitmen Kota Taman ini diganjar dengan diperolehnya Piala Adipura Kencana 2023. Piala ini diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin kepada Walikota Bontang Basri Rase pada Selasa (05/03/2024) di Auditorium Dr Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti Jakarta Pusat.
Sebanyak 5 (lima) kabupaten kota berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan ini. Diantaranya yakni, Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung dan Kab Ciamis.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya dalam laporannya menyampaikan, program adipura menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan kota dan permukiman yang berkelanjutan.Ă‚Â
“Program adipura merupakan salah satu instrumen yang diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mencapai target SDG (Sustainable Development Goals) 2030. Salah satunya untuk target nomor 11, untuk kota dan permukiman yang berkelanjutan yang menargetkan 2030 dapat mengurangi dampak perkotaan yang merugikan. Termasuk penanganan sampah, menyediakan ruang publik dan terbuka hijau, inklusif dan mudah dijangkau,” ucapnya.
Ia menambahkan hasil adipura menunjukkan adanya kemajuan signifikan yang terjadi, yakni peningkatan daerah yang menerima adipura naik sebanyak 32,5 persen dari 80 daerah di 2022, menjadi 106 daerah pada tahun 2023. Selain itu tercatat 63 daerah juga menunjukkan peningkatan kinerja dalam pengelolaan sampah.Ă‚Â
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa hal yang perlu ditekankan pemerintah kabupaten kota, dalam mencapai berbagai target nasional terutama pada bidang lingkungan.
“Pada kesempatan ini saya ingin tekankan beberapa hal untuk mendorong pemerintah kabupaten kota dalam mencapai berbagai target nasional. Pertama, keterlibatan peran aktif masyarakat, pengurangan sampah yang tidak baik yang dapat memberikan masalah lingkungan untuk saat ini dan mendatang . oleh karena itu diperlukan sosialisasi untuk mengubah paradigma dan perilaku masyarakat dalam penanganan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyinggung soal sistem penanganan sampah. Menurutnya penanggulangan sampah di indonesia tidak lagi bisa dilakukan dengan cara konvensional.Ă‚Â
“Saya minta pemerintah daerah dapat melaksanakan kegiatan penanganan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir dg dan berbasis teknologi yang ramah lingkungan. Terakhir,Ă‚Â
Selamat kepada para kepala daerah penerima penghargaan adipura tahun 2023,” tutupnya.Ă‚Â